Selasa, 30 Oktober 2018

Konfigurasi DNS Server Pada Debian 7


Assalamualikum teman-teman.
kali ini saya akan menyampaikan bagaimana cara konfigurasi DNS server pada debian.
sebelum melangkah pada instalasi lebih baik kita mengenal terlebih dahulu apa itu DNS server.

Jadi, DNS Server (Domain Name System) adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.  Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.

pertama-tama pastikan terlebih dahulu bahwa server dapat terkoneksi pada host.
jika sudah langsung saja kita pada konfigurasi nya.

  • masukkan perintah seperti ini "apt-get install bind9" bertujuan untuk menginstall paket aplikasi linux DNS server. jika berhasil maka akam tampil seperti ini.

  • selanjutnya kita masukan perintah " nano /etc/bind/named.conf " bertujuan untuk masukan pada nama konfigurasi untuk selanjutnya kita memasukkan zone domain.

  • jika sudah masukkan lah zone domain yang anda inginkan dengan format seperti ini. bisa diliat disini artinya saya memasukkan domain "marul.net" lalu file "db.marul" itu artinya untuk nama file database nya.

  • lalu tekan "ctrl+x" "y" lalu enter untuk menyimpan perubahan. jika sudah langsung masukkan perintah seperti ini dengan tujuan untuk mengcopy file database db.local yang asal atau auto, ke db.marul yang sudah tadi kita buat.

  • selanjutnya kita masukkan perintah " nano /var/cache/bind/db.marul " bertujuan untuk kita masuk pada database yang sudah kita buat.

  • lalu kita rubah namah domain yang asalnya "localhost" dirubah menjadi "marul,net" dengan cara memasukkan perintah "ctrl+W" , "ctrl+R" ketikkan "localhost" lalu enter ganti dengan "marul.net" lalu tekan "A". jika sudah akan tampil seperti berikut. 

  • selanjutnya kita rubah ip nya, masukkan lah ip yang menjadi server kita dengan format seperti ini.


  •  jika sudah lakukan lah restar dengan masukkan perintah seperti ini, psatikan lah tidak ada yang eror.

  • lalu kita rubah lah ip host atau ip windows seperti berikut agar kita terhubung kepada DNS lokal yang telah kita buat sebelumnya.

  • sekarang kita cek pada console host untuk mengecek terhubung atau tidak kepada DNS yang telah kita buat.

  • nah, jika sebelumnya kita melakukan Reverse yaitu berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. sekarang kita lakukan Forward yang berfungsi untuk  konversi dari DNS  ke Ip Address. 
  • masukkan lah perintah " nano /etc/bind/named.conf " yang bertujuan untuk membuat zone baru untuk melakukan forward. masukkan zone domain baru dengan format seperti ini.
  • disini saya memasukkan "192" karena ip server saya yang berawalan 192.

  • jika sudah rubah lah lagi nama localhost menjadi domain anda dengan cara yang sama seperti sebelumnya yaitu "ctrl+W" , "ctrl+R" dan seterusnya.

  • lakukan lagi perubahan ip dengan format seperti berikut, ip disini dibalik menjadi "1.100.168" itiu karena sebelumnya ip server saya "168.100.1". kenapa saya tidak membawa 192 nya? karena 192 sudah terpakai oleh zone yang tadi baru saja anda buat.

  • jika sudah kita restar kembali dengan memasukkan perintah "etc/init.d/bind9 restart". pastikan tidak ada yang eror.
  • lalu masukkan perintah "nslookup marul.net" untuk memastikaan sudah terhubung pada DNS server atau belum. jika sudah maka akan tampil seperti berikut.


mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan dalam cara konfigurasi DNS server pada debian.
atas perhatiannya, saya ucapkan TERIMAKASIH.



Jumat, 19 Oktober 2018

Repository offline dan OpenSSH pada debian 7

Hasil gambar untuk debian 7

Assalamualaikum wr wb.
Pada kali ini saya akan membahas bagaimana cara repository offline dan openSSH pada debian 7.
pertama harus kita siapkan bahan-bahan apa saja yang di perlukan, yaitu 3 Disk dvd debian versi 7.4.0 dan Putty.

langsung saja kita langsung pada tutorialnya.

  • pertama kita masuk pada nano (text editor pada linux) dengan cara seperti ini.
  • jika mucul seperti ini maka kita tambahkan # pada awal tulisan yang tidak berwarna biru sampai semua tulisan nya berwarna biru.
  • jika sudah kita melangkah pada memasukkan disc pada repository nya dengan cara menuju pada icon peranti>drive optik>pilih disk image. ingat masukkan terlebih dahulu disk 1.

  • jika sudah maka masukkan perintah seperti dibawah ini untuk mengidentifikasi disk dan menambahkan disk pada repository.

  • selanjutnya masukkan cara yang sama untuk menambahkan disk 2 dan disk 3 dengan perintah yang sama juga untuk mengidentifikasi dan menambahkan repository.
  • selanjutnya kita cek apakah sudah ditambahkan ke repository atau belum dengan memasukkan perinta "nano /etc/apt/sources.list", jika sudah maka akan mucul seperti ini.
  • jika sudah kita simpan perubahan nya dengan perintah "ctrl+x" lalu "Y" dan tekan enter.
  • selanjutnya kita install openSSH server dengan memasukkan perintah berikut. lalu kita akan diperintahkan memasukkan disk 1 kembali maka lakukanlah, dan tunggu jeda sebentar untuk proses instalasi nya.
  • jika sudah lakukan lah update pada repository nya dengan memasukkan perintah berikut.
  • selanjutnya buka PUTTY anda, lalu masukkan ip server yang sudah anda konfigurasi sebelumnya. lalu klik open.
  • anda akan di arahkan untuk login, maka login dengan "root" dan masukkan password root anda.
Sekian tutorial dari saya tentang repository offline dan openSSH pada debian 7 dengan menggunakan Putty.
Atas perhatian nya saya ucapkan Terimakasih.
Wassalamualaikum wr wb.